Saturday, December 22, 2018

Bahasa Indonesia Keilmuan

BAB I

PENDAHULUAN



A.      Latar Belakang
Bahasa Indonesia sebagai salah satu perwujudan budaya bangsa memiliki sejarah perkembangan yang umik, yang terdiri dari berbagi suku yang berbeda dan memiliki berbagai ragam bahasa daerah. Oleh keran itu dalam pembahasaan karya ilmiah sering kali masih banyak ditemui masalah dalam penulisian bahasa Indonesia yang benar.
Dalam berbagai hasil penelitian masih banyak penggunaan tatanan bahasa yang sangat membingungkan dan masih banyak membuang banyak kata. Terutama dalam pembahasan sering kali ditemui pemborosan kata.
Kali ini akan di jelaskan mengenai karakter dan kedudukan bahasa Indonesia keilmuan. Kita dapat mengenal salah satu karakter dan penggunakan bahasa Indonesia yang benar terutama dalam penulisan karya ilmiah dan penelitian.
B.       Rumusan Masalah
1.         Bagaimana pengertian bahasa Indonesi keilmuan?
2.         Bagaimana karakteristik bahasa Indonesia keilmuan?
3.         Bagaimana penggunaan bahasa Indonesia keilmuan?
C.      Tujuan
1.         Menjelaskan pengertian bahasa Indonesia keilmuan
2.         Menjelaskan karakteristik bahasa Indonesia keilmuan
3.         Menjelaskan penggunaan bahasa Indonesia keilmuan





BAB II
PEMBAHASAN

A.      Pengertian Bahasa Indonesia Keilmuan
Bahasa indonesia keilmuan merupakan ragam bahasa yang digunakan untuk kegiatan yang bersifat ilmiah. Bahasa Indonesia keilmuan banyak digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Selain itu, bahasa Indonesia keilmuan harus singkat, padat, jelas, dan logis. Karena bahasa keilmuan digunakan sebagai sarana untuk mengungkapkan pola pikir atau gagasan secara ilmiah melalui tulisan sehingga dapat diterima oleh orang lain atau pembaca dengan benar.[1]
Pengertian lain bahasa Indonesia keilmuan adalah alat komunikasi efektif antar manusia. Dalam berbagai macam situasi bahasa dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan gagasan pembicara kepada pendengar atau penulis kepada pembaca.[2]
B.       Karakteristik Bahasa Indonesia Keilmuan
Karakteristik bahasa Indonesia keilmuan pada dasarnya ada dua, yaitu ciri umum dan ciri khusus.[3] Ciri umumnya adalah bahasa yang digunakan harus bersifat ilmiah. Diawali dengan mencari ide, topik, atau agasan. Selanjutnya menemukan masalah yang dibatasi agar menjadi kegiataan ilmiah yang layak dikerjakan. Data yang terkumpul dianalisis dan sistematis. Diakhiri dengan pembuatan naskah untuk diumumkan secara luas melalui penerbit.[4]
Ciri khusus bahasa Indonesia keilmuan adalah:
a.  Diksi
Pilihan kata yang tepat dan selaras untuk mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu. Fungsi diksi membuat orang atau pembaca lebih paham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang. Kemampuan menggunakan kosakata dan istilah yang tepat, kemahiran menyusun kalimat efektif , dan kecekatan menuliskannya kedalam paragraf yang baik mutlak harus dimiliki oeh penulis.[5]
b.    Berbentuk kalimat
Penggunaan kalimat dalam penulisan karya ilmiah perlu dilakukan secara efektif yang dapat diukur dari dua sisi, yaitu dari penulis dan pembaca. Kalimat di katakan dikatakan efektif dari segi penulis jika kalimat yang digunakan dapat memahami gagasan kailmuan penulis secar tepat. Dari segi pembaca pesan yang disampaikan persis dengan apa yang dimaksud penulis. Kalimat dalam bahasa Indonesia  mempunyai seifat antara lain pendek, masif dan sederhana. Kalimat dikatakan baik jika memiliki kesatuan pikiran dan terdapat koherensi diantara unsurnya [6]
c.    Penguasaan paragraf
Paragraf dalam penulisan karya ilmiah memiliki ciri hampir sama dengan paragraf pada umunya. Yang membedakan adalah keketatan dalam pengembangan gagasan dan penyusunan kalimat. Keberhasilan paragraf sangat ditentukan oleh kerapian penempatan kalimat yang tepat dalam paragraf tersebut. Pengembangan paragraf dapat dilakukan antara lain cara a) klasifikasi, b) definisi, c) analogi, d) contoh, dan e) fakta.[7]
1.         Cendekia
Cendeika yang dimaksud adalah bahasa yang digunakan mampu mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat. Artinya teratur dan runtut sehingga menunjukkan kelogisan berpikir seseorang atau penulis. Contoh, kemajuan informasi pada era globalisasi ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia terutama pengaruh budaya barat yang masuk ke negara Indonesia yang dimungkinkan tidak sesuai dengan nilai bubaya dn moral bangsa Indonesia. Dalam kalimat ini kecendekiaan bahasa tampak pada ketepatan penggunaan kata disesuaikan dengan mutan isi pesan yang akan disampaikan
2.         Lugas dan logis
Lugas yang dimaksut adalah bahasa yang digunakan harus bermakna harafiah dan tidak bermakna ganda, sedangkan logis adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan logika atau dapat diterima oleh akal. Contoh, para pendidik yang kadang-kadang atau bahkan sering terkena akibat ulah sebagian anak-anak mempunyai tugas yang berat.[8]
3.         Jelas
Jelas yang dimaksut adalah bahasa yang digunakan memiliki struktur kalimat yang jelas. Hal ini sangat membantu penulis memaparkan pola pikir dan mempermudah pembaca untuk memahami makna yang dimaksut. Contoh, penanaman moral di sekolah merupakan lanjutan dari penanaman moral di rumah. Kalimatnya pendek sehingga mampu mengungkapkan gagasan seraca jelas.
4.         Padat dan ringkas
Padat yang dimaksut adalah gagasan yang akan diungkapkan tidak tercampur unsur lain. Ringkas yang dimaksut adalah bahasa yang digunakan harus singkat dan tidak menggunakan kata-kata berlebihan. Contoh ringkas, nilai etis di atas menjadi pedoman bagi setiap warga negara Indonesia. Contoh padat, berdasarkan hasil pemeriksaan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terungkap bahwa proyek itu telah dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku. Isu negatif yang selama ini berkembang tidak benar.
5.         Formal dan objektif
Formal yang dimaksut mengacu pada pandangan bahwa komunikasi melalui tulisan merupakan komunikas formal atau resmi. Artinya, bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang berlaku dalam situasi formal atau resmi. Objektif yang dimaksut adalah bahasa yang mencakup seluruh tataan struktur kebahasaan yaitu dapat diukur kebenarannya secara terbuka oleh umum. Contoh formal, saya membuat roti dari ubi. Contoh objektif, contoh-contoh itu sudah memberikan bukti besarnya peranan orang tua dalam  pembentukan kepribadian anak.
6.         Gagasan sebagai pangkal tolak
Gagasan sebagai pangkal tolak yang dimaksut adalah bahasa yang digunakan harus berorientasi pada gagasan atau pola pikir bukan pada penulis begitu juga yang terkait dengan objektifan penulis artinya penggunaan bahasa tersebut secara dominan harus bertolak pada objek yang dibicarakan. Oleh karena itu objektifitas harus menghindari kata saya, kami dan kita. Contoh, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa menumbuhkan dan membina anak berbakat sangat penting.
7.         Penggunaan istilah teknis
Penggunaan istilah teknis yang dimaksut adalah bahasa yang digunakan harus berfungsi sebagai wacana teknis artinya sesuai dengan bidang keilmuannya yang dilengkapi penulisan angka, lambang, dan istlah sesuai dengan bidang ilmu. Contoh, mengenal mahkluk disekeliling, yang langsung tak langsung ada kaitan dengan kehidupan manusia.
8.         Konsisten
Konsisten yang dimaksut adalah bahasa yang digunakan mulai tataran terkecil sampai terbesar harus ajek. Arti ajek taat asas atau selalu menggunakan bentuk-bentuk atau unsur-unsur tersebut dari awal tulisan sampai akhir tulisan. Contoh, untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, pengusaha angkutan dihimbau mengoperasikan semua kendaraan ekstra. Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia. Bagi mereka yang penting adalah pencabutan embargo persenjataan. [9]
C.      Penggunaan Bahasa Indonesia Keilmuan
Penggunaan bahasa keilmuan menyangkup penulisan berikut.
1.    Laporan yang berbentuk naskah, seperti artikel, makalah, laporan, hasil penelitian, dan laporan yang berbentuk surat, seperti surat resmi.
2.    Skripsi, tesis, dan desertasi
3.    Laporan pekerjaan yang berbentuk surat atau naskah
4.    Laporan pertanggung jawaban seperti laporan kegiatan, laporan keuangan, dan laporan pemegang saham.[10]

BAB III
PENUTUP 



A.      Kesimpulan
1.      Bahasa indonesia keilmuan merupakan ragam bahasa yang digunakan untuk kegiatan yang bersifat ilmiah dan sebagai sarana untuk mengungkapkan pola pikir atau gagasan secara ilmiah agar dapat dimanfaatkan untuk menyampaikan gagasan pembicara kepada pendengar atau penulis kepada pembaca.
2.      Karakteristik bahasa Indonesia keilmuan memiliki dua ciri, yaitu ciri umu dan ciri khusus. Ciri umumnya adalah bahasa yang digunakan harus bersifat ilmiah. Ciri khusus bersifat cendekia, lugas dan logis, jelas, padat dan ringkas, formal dan objektif, gagasan pangkal tolak, teknis dan konsisiten.
3.      Penggunaan bahasa Indonesia keilmuan sering dipakai dalam penulisan karya ilmiah, penelitian, surat resmi, skripsi, disertasi dan laporan kegiatan lainya.
B.       Saran
1.      Mendorong penulis memelihara bahasa Indonesia apabila perlu mencegah adanya pengaruh asing.
2.      Mendorong penulis mengurai penggunaan bahasa yang terlalu berlebihan dalam karyanya.
3.      Mendorong penulis agar dapar membuat karya yang sebaik mungkin.





DAFTAR RUJUKAN

Ningsih,Sri, A. Erna Rochiyati, Eambang Wibisono, Arjun Mutiah dan Tutik Patmiati.2007.Bahasa Indonesia.Yogyakarta: Andi
Sugihastuti.2000.Bahasa Laporan Penelitian.Yogyak


[1] Sri Ningsih, A. Erna Rochiyati, Eambang Wibisono, Arjun Mutiah dan Tutik Patmiati, Bahasa Indonesia,(Yogyakarta: Andi,2007) Hlm. 11
[2] Sugihastuti,Bahasa Laporan Penelitian, Cetakan I,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2000) Hlm.8
[3] Sri Ningsih, A. Erna Rochiyati, Eambang Wibisono, Arjun Mutiah dan Tutik Patmiati, Bahasa Indonesia,(Yogyakarta: Andi,2007) Hlm. 12
[4] Sugihastuti,Bahasa Laporan Penelitian, Cetakan I,(Yogyakarta:Pustaka Pelajar,2000) Hlm.77
[5] Ibid hlm.68
[6] Ibid hlm.82
[7] Ibid hlm.85-86
[8] Sri Ningsih, A. Erna Rochiyati, Eambang Wibisono, Arjun Mutiah dan Tutik Patmiati, Bahasa Indonesia,(Yogyakarta: Andi,2007) Hlm. 12
[9] ibid., hlm.12
[10] ibid., hlm.13

Entri yang Diunggulkan

LAYANAN DALAM BIMBUNGAN KONSELING

BAB II PEMBAHASAN A.     Pengertian Layanan Bimbingan dan Konseling Mengacu dari Permendikbud No. 111 Tahun 2014, pada pasal 3 , Lay...

Postingan Populer