BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Manusia merupakan
makhluk sosial yang membutuhkan peranaan manusia lainnya untuk memenuhi
kebutuhannya. Maka dari itu manusia perlu melakukan interaksi dengan manusia
lain. Komunikasi merupakan modal utama manusia untuk melakukan interaksi sosial
dengan manusia lainnya guna untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Komunikasi
merupakan salah satu fungsi dari kehidupan manusia. Fungsi komunikasi dalam
kehidupan menyangkut banyak aspek. Melalui komunikasi seseorang dapat
mengajarkan atau memberitahukan apa yang diketahuinya kepada orang lain. Dalam
hal ini komunikasi merupakan sebuah proses yang dilakukan manusia untuk
menjalin hubungan dengan lingkungan sekitarnya.
Dalam dunia
pendidikan, komunikasi menjadi kunci yang cukup determinan dalam mencapai
tujuan pembelajaran. Maka dari itu untuk melakukan suatu komunikasi dibutuhkan
sebuah media dalam proses penyampaiannya. Jadi ketika melakukan komunikasi
dengan orang lain harus menggunakan alat atau sebuah sarana agar informasi atau
maksud dari pemikiranyangingin kita sampaikan dapat ditangkap oleh mitra tutur
dengan baik. Media komunikasi merupakan sebuah sarana atau alat yang dipakai
sebagai penyampaian pesan dari komunikator kepada khalayak.
Maka dari itu
dalam makalah ini akan membahas secara mendalam mengenai pengertian media
komunikasi, jenis-jenis komunikasi, manfaat komunikasi dan karakteristik media
komunikasi.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan media komunikasi
?
2. Apa saja jenis-jenis media komunikasi ?
3. Apa saja manfaat media komunikasi ?
4. Bagaimana karakteristik dari media
komunikasi ?
C.
Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian media
komunikasi
2. Untuk mengetahui jenis-jenis media
komunikasi
3. Untuk mengetahui manfaat media komunikasi
4. Untuk mengetahui karakteristik media
komunikasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Komunikasi
Media berasal dari
bahasa Latin yaitu kata Medium (media, jamak; medium, tunggal), artinya secara
harfiah ialah perantara, penyampai, atau penyalur. Sedangkan kata “komunikasi” berasal dari kata
Latin Cum yaitu kata depan yang berarti dengan dan bersama dengan, dan Unus
yaitu kata bilangan yang berarti satu, dari kedua kata itu terbentuk kata
benda Communio yang dalam bahasa Inggris menjadi communion dan
berarti kebersamaan, persatuan, persekutuan, gabungan, pergaulan, hubungan. [1]
Jadi dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud media komunikasi merupakan alat yang digunakan
oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikan, dan alat yang
digunakan oleh komunikan untuk menyampaikan umpan balik atas pesan yang telah
diterima dan dipahami oleh komunikan.
B.
Jenis-jenis Media Komunikasi
1. Pengelompokkan jenis media komunikasi
berdasarkan fungsinya antara lain:
a. Fungsi Produksi
Fungsi produksi adalah media
komunikasi yang berguna untuk menghasilkan informasi contohnya: Komputer
pengolah kata (Word Processor).
b. Fungsi reproduksi
Fungsi reproduksi adalah media
komunikasi yang kegunaaanya untuk memproduksi ulang dan menggandakan informasi
contohnya: Audio tapesrecorder dan Video tapes.
c. Fungsi Penyampaian Informasi
Fungsi Penyampaian informasi adalah
media komunikasi yang digunakan untuk komunikasi yang dipergunakan untuk
menyebarluaskan dan menyampaikan pesan kepada komunikan yang menjadi sasaran
contohnya: Telepon, Faximile, dan lain-lain.
2. Pengelompokkan jenis media komunikasi
berdasarkan bentuknya antara lain:
a. Media Cetak
Media cetak adalah segala barang
cetak yang dapat dipergunakan sebagai sarana penyampaian pesan contohnya: surat
kabar,brosur,bulletin, dan lain-lain.
b. Media Visual atau media pandang
Media visual adalah penerimaan pesan
yang tersampaikan menggunakan indra penglihatan contohnya: televisi,foto, dan
lain-lain.
c. Media Audio
Media Audio adalah penerimaan pesan
yang tersampaikan dengan menggunakan indra pendengaran contohnya: radio, tape
recorder,dan lain-lain.
d. Media Audio Visual
Media audio visual adalah media
komunikasi yang dapat dilihat sekaligus didengar jadi untuk mengakses informasi
yang disampaikan, digunakan indra penglihatan dan pendengaran sekaligus.
Contohnya : televisi dan film.
3. Pengelompokkan jenis media komunikasi
berdasarkan penyebaran informasi antara lain:
a. Media Komunikasi Eksternal
Media komunikasi eksternal
merupakan media komunikasi yang
dipergunakan untuk menjalin hubungan dan menyampaikan informasi dengan
pihak-pihak luar. Media komunikasi eksternal yang sering digunakan antara lain
1) Media cetak
Media cetak merupakan media
komunikasi tercetak atau tertulis dimaksudkan untuk menjangkau publiceksternal
seperti pemegang saham, konsumen, pelanggan, mitra kerja, dan sebagainya.
Contohnya adalah makalah perusahaan, bulletin, brosur. Media eksternal cetak
ini berfungsi sebagai media penghubung, sarana menyampaikan
keterangan-keterangan kepada kalayak, media pendidikan, sarana membentuk opini
public, sarana membangun citra.
2) Radio
Radio adalah alat elektronik yang
digunakan sebagai media komunikasi dan informasi yang termasuk media audio yang
hanya dapat memberikan rangsangan audio (pendengaran) saja. Melalui alat ini
orang dapat mendengar siaran tentang berbagai peristiwa, kejadian penting dan
baru, masalah-masalah dalam kehidupan serta acara hiburan yang menyenangkan.
Secara umum radio mempunyai kegunaan diantaranya yaitu:
a) Memperjelas pesan yang diterima.
b) Mengatasi keterbatasan ruang,waktu tenaga
dan daya indra.
c) Menimbulkan gairah belajar, interaksi
lebih langsung antara murid dengan sumber belajar.
d) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai
dengan bakat dan kemampuan auditori & kinestetiknya.
e) Memberi rangsangan yang sama,
mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
3) Televisi
Televisi adalah sebuah alat penangkap
siaran bergambar. Kata televisi berasal dari kata tele dan vision; yang
mempunyai arti masing-masing jauh (tele) dan tampak (vision). Jadi televisi
berarti tampak atau dapat melihat dari jarak jauh. Untuk menyampaikan pesan
kepada publicmelalui televisi dapat ditempuh dengan memasang iklan, mengundang
wartawan atau reporter televisi agar memuat berita tentang kegiatan atau dapat
pula mengajukan permohonan untuk mengisi acara.
4) Telepon
Telepon adalah media komunikasi yang
digunakan untuk menyampaikan dan menerima informasi lisan secara cepat dengan
pihak public eksternal.
5) Surat
Surat merupakan media penyampaian
informasi secara tertulis, dapat berupa surat konvensional maupun surat
elektronik. Surat menyurat merupakan salah satu kegiatan penting diperusahaan.
Banyak informasi yang keluar masuk perusahaan melalui media surat, karena surat
merupakan media komunikasi yang efektif apabila yang terkait tidak dapat
berhubungan secara langsung atau lisan
6) Internet
Internet bmerupakan media komunikasi
berbasis computer teknlogi informasi. Internet banyak dipilih oleh perusahaan
guna menjalin kemampuan dalam menjangkau khalayak. Dalam suatu jaringan
internet menyediakan beberapa aplikasi yang dapat digunakan oleh para user.
seperti : Email, Chatting, dan web.
b. Media Komunikasi Internal
Media komunikasi internal adalah
semua sarana penyampaian dan penerimaan informasi dikalangan public internal
dan biasanya bersifat non komersial. Penerima maupun pengirim informasi adalah orang-orang
public internal. Contohnya: papan pengumuman, majalah, koran.[2]
C. Manfaat
Media Komunikasi
Adapun manfaat
media komunikasi dalam pendidikan diantaranya yaitu sebagai berikut:
1.
Memberikan
Pengetahuan Tentang Tujuan Belajar
Pada permulaan pembelajaran, siswa
perlu diberi tahu tentang pengetahuan yang akan diperolehnya atau ketrampilan
yang akan dipelajarinya. Kepada siswa harus dipertunjukkan apa yang diharapkan
darinya, apa yang harus dapat ia lakukan untuk menunjukkan bahwa ia telah
menguasai bahan pelajaran dan tingkat kesulitan yang diharapkan. Untuk
pembelajaran dalam kawasan perilaku psikomotor atau kognitif, media visual
khususnya yang menampilkan gerak dapat mempertunjukkan kinerja (performance)
yanh harus dipelajari siswa. Dengan demikan dapat menjadi model perilaku yang
diharapkan dapat dipertunjukkannya pada akhir pembelajaran.
2. Memotivasi Siswa
Salah satu peran yang umum dari media
komunikasi adalah memotivasi siswa. Tanpa motivasi, sangat mungkin pembelajaran
tidak menghasilkan belajar. Usaha untuk memotivasi siswa seringkali dilakukan
dengan menggambarkan sejelas mangkin keadaan di masa depan, dimana siswa perlu
menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Jika siswa menjadi yakin
tentang relevansi pembelajaran dengan kebutuhannya di masa depan, ia akan
termotivasi mengikuti pembelajaran. Media yang sesuai untuk menggambarkan
keadaan masa depan adalah media yang dapat menunjukkan sesuatu atau
menceritakan hal tersebut. Bila teknik bermain peran digunakan (seperti lawak
atau drama), pengalaman yang dirasakan siswa akan lebih kuat. Film juga sering
kali diproduksi dan digunakan untuk tujuan motivasi dengan cara yang lebih
alami.
3. Menyajikan Informasi
Dalam sistem pembelajaran yang besar
yang terdiri dari beberapa kelompok tantangan kurikulum yang sama, media
seperti film dan televisi dapat digunakan untuk menyajikan informasi. Guru
kelas bebas dari tugas mempersiapkan dan menyajikan pelajaran, ia dapat
menggunakan energinya kepada fungsi-fungsi yang lain seperti merencanakan
kegiatan siswa, mendiagnosa masalah siswa, memberikan konseling secara
individual. Ada tiga jenis variasi penyajian informasi diantaranya yaitu :
a. Penyajian dasar (basic), membawa siswa
kepada pengenalan pertama terhadap materi pembelajaran, kemudian dilanjutkan
dengan diskusi, kegiatan siswa atau “review” oleh guru kelas.
b. Penyajian pelengkap (supplementary),
setelah penyajian dasar dilakukan oleh guru kelas, media digunakan untuk mebawa
sumber-sumber tambahan ke dalam kelas, melakukan apa yang tidak dapat dilakukan
di kelas dengan cara apapun.
c. Penyajian pengayaan (enrichment),
merupakan informasi yang bukan merupakan bagian dari tujuan pembelajara,
digunakan karena memiliki nilai motivasi dapat mencapainperubahan sikap dalam
diri siswa.
4. Merangsang Diskusi
Kegunaan media untuk merangsang
diskusi seringkali disebut sebagai papan loncat, diambil dari bentuk penyajian
yang relatif singkat kepada sekelompok siswa dan dilanjutkan dengan diskusi.
Format media biasanya menyajikan masalah atau pertanyaan, sering kali melalui
drama atau contoh pengalaman manusia yang spesifik. Penyajian dibiarkan terbuka
(open-end), tidak ada penarikan kesimpulan atau saran pemecahan masalah.
Kesimpulan atau jawaban diharapkan muncul dari siswa sendiri dalam interaksinya
dengan pemimpin atau dengan sesamanya. Penyajian media diharapkan dapat
merangsang pemikiran, membuka masalah, menyajikan latar belakang informasi dan
memberikan fokus diskusi. Film atau video sering kali digunakan untuk tujuan
ini.
5. Mengarahkan Kegiatan Siswa
Pengarahan kegiatan merupakan
penerapan dari metode pembelajaran yang disebut metode kinerja (performance)
atau metode penerapan (application). Penekanan dari metode ini adalah pada
kegiatan melakukan (doing). Media dapat digunakan secara singkat atau
sebentar-sebentar untuk mengajak siswa mulai dan berhenti. Dengan kata lain
program media digunakan untuk mengarahkan siswa melakukan kegiatan langkah demi
langkah. Penyajian bervariasi, mulai dari pembelajaran sederhana untuk kegiatan
siswa seperti tugas pekerjaan rumah sampai pengarahan langkah demi langkah untk
percobaan laboratorium yang kompleks. Permainan merupakan metode pembelajaran
yang sangat disukai khususnya bagi siswa sekolah menengah, memiliki nilai
motivasional yang tinggi, melibatkan siswa lebih baik daripada metode pembelajaran
yang lain.
6. Pelaksanakan Latihan Dan Ulangan
Penyajian latihan adalah proses
mekanis murni dan dapat dilakukan dengan sabar dan tak kenal lelah oleh media
komunikasi, khususnya oleh media yang dikelola komputer. Laboratorium bahasa
juga salah satu contoh media yang digunakan untuk pengulangan dan latihan.
Dalam belajar keterampilan, apakah itu bersifat kognitif atau psikomotor.
Pengulangan respons-respons dianggap sangat penting untuk kemajuan kecepatan
dan tingkat kemahiran. Istilah “drill” digunakan untuk jenis respons yang lebih
sederhana seperti menerjemahkan kata-kata asing. “Practice” biasanya
berhubungan dengan kegiatan yang lebih kompleks yang membutuhkan koordinasi
dari beberapa keterampilan dan biasanya merupakan penerapan pengetahuan, misalnya
latihan olahraga tim atau individual, memecahkan berbagai bentuk masalah.
7. Menguatkan Belajar
Penguatan seringkali disamakan dengan
motivasi, atau digolongkan dalam motivasi. Penguatan adalah kepuasan yang
dihasilkan dari belajar, dimana cenderung meningkatkan kemungkinan siswa
merespon dengan tingkah laku yang diharapkan, setelah diberikan stimulus.
Penguatan paling efektif diberikan beberapa saat setelah respon diberikan.
Karena itu harus terintegrasi dengan fungsi media yang membangkitkan respons siswa,
seperti fungsi 3, 4, 5, 6, 8. Jenis penguatan yang umum digunakan adalah
pengetahuan tentang hasil. Suatu program media bertanya kepada siswa kemudian
siswa menyusun jawabannya atau memilih dari beberapa kemungkinan jawaban.
Setelah siswa menentukan jawaban, ia sangat termotivasi untuk segera mengetahui
jawabanyang benar. Jika jawaban benar dan ia tahu, ia dikuatkan, bahkan jika
jawabannya salah, evaluasi dari jawabannya, menunjukkan seberapa dekat
jawabannya mendekato kebenaran, juga dapat menguatkan. Media apapun yang dapat
digunakan untuk menyajikan informasi juga mampu menyajikan pertanyaan dan
merangsang siswa untuk menjawab. Media apapun yang mampu melakukan fungsi ini,
ia juga mampu memberikan jawaban benar terhadap responsnya, sehingga memberikan
latihan terhadap perilaku yang kompleks yang membutuhkan lingkungan khusus.
Contoh yang sering ditemui adalah simulator mobil yang digunakan dalam latihan
mengendara dan simulatair pesawat.
8. Memberikan Pengalaman Simulasi
Simulator adalah alat untuk menciptakan
lingkungan buatan yang secara realistis dapat merangsang siswa dan bereaksi,
seperti pilot. Instruktur biasanya menjadi bagian dari sistem, memberikan
penilaian segera dan menyelipkan kerusakan pada sistem untuk memberikan siswa
latihan mengatasi masalah. Media komunikasi seringkali memegang peranan penting
dalam simulasi, sejak siswa harus mengkomunikasikan informasi kepada mesin dan
sebaliknya mesin menginformasikan pengguna tentang pencapaiannya. Simulator
tidak terbatas pada sistem yang konkret dan “self-contained”, tetapi dapat
diaplikasikan pada sistem yang lebih abstrak seperti ekonomi nasional dari
negara kuno, anggaran belanja sistem sekolah atau fungsi bantuan kedutaan dalam
negara Afrika. Program komputer dapat memungkinkan simulasi sistem yang
kompleks, menerima masukan dari siswa, menghitung hasil dan menginformasikan
kepada siswa melalui media komunikasi tentang perubahan yang dilakukan dalam
sistem. Jenis lain dari simulasi adalah permainan, mensimulasikan sistem yang
kompetitif dengan dua atau lebih siswa atau kelompok belajar berinteraksi satu
sama lain. Karena sangat mirip dengan simulator yang dapat merefleksikan
kenyataan, permainan dapat mengembangkan respon yang siap ditransfer ke dunia
yang sebenarnya. Bermain peran (role playing) juga meruapakan bagian dari
teknik simulasi yang dapat digunakan untuk mengajarkan keterampilan tentang
hubungan antar manusia. Media, biasanya film, video digunakan untuk merekam
suatu pertemuan antara siswa dan seseorang yang mensimulasikan kehidupan nyata
seseorang, siswa dilatih berinteraksi dengannya.
Menurut
Ensychlopedy of Educational Research, nilai atau manfaat media komunikasi
pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Meletakkan dasar-dasar yang kongkret untuk
berfikir sehingga mengurangi verbalitas.
2. Memperbesar perhatian siswa.
3. Meletakkan dasar yang penting untuk
perkembangan belajar oleh karena itu pelajaran lebih mantap.
4. Memberikan pengalaman yang nyata.
5. Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan
kontinu.
6. Membantu tumbuhnya pengertian dan dengan
demikian membantu perkembangan bahasa.
7. Memberikan pengalaman yang tidak diperoleh
dengan cara yang lain.
8. Media pendidikan memungkinkan terjadinya
interaksi langsung antara guru dan murid.
9. Media pendidikan memberikan pengertian
atau konsep yang sebenarnya secara realita dan teliti.
10. Media pendidikan membangkitkan motivasi dan
merangsang kegiatan belajar.[3]
D.
Karakteristik Media Komunikasi
Karakteristik media secara umum
diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Publisitas
Disebarluaskan kepada publik,
khalayak, atau orang banyak.
2. Universalitas
Pesannya bersifat umum, tentang
segala aspek kehidupan dan semua peristiwa di berbagai tempat, juga menyangkut
kepentingan umum karena sasaran dan pendengarnya orang banyak (masyarakat
umum).
3. Periodisitas
Tetap atau berkala, misalnya harian
atau mingguan, atau siaran sekian jam per hari.
4. Kontinuitas
Berkesinambungan atau terus-menerus
sesuai dengan priode mengudara atau jadwal terbit.
5. Aktualitas
Berisi hal-hal baru, seperti
informasi atau laporan peristiwa terbaru, tips baru, dan sebagainya. Aktualitas
juga berarti kecepatan.[4]
Sedangkan
karakteristik dari media komunikasi diantaranya yaitu sebagai berikut:
1.
Media
komunikasi bersifat umum
Media komunikasi yang disampaikan
menggunakan media komunikasi bersifat umum dan terbuka untuk semua orang.
Dengan kata lain media komunikasi terbuka dan ditujukan kepada masyarakat luas.
2.
Media
komunikasi bersifat anonim dan heterogen
Anonim adalah orang-orang yang
terkait dalam sebuah media komunikasi tidak saling mengenal. Sedangkan
heterogen yaitu orang-orang yang menaruh perhatian pada media komunikasi
mempunyai kaeanekaragaman yang terdiri dari penduduk yang tinggal dalam kondisi
yang sangat berbeda-beda. Berbeda dalam segi budaya, status sosial dan berada
disebuah lapisan-lapisan masyarat.
3.
Memiliki komunikan (masyarakat) dalam
komunikasi
Komunikasi sejumlah
orang yang disatukan oleh suatu minat yang sama dan yang mempunyai bentuk
tingkah laku yang sama juga terbuka bagi pengaktifan tujuan yang sama pula. Meskipun
demikian mereka mempunyai sifat anonim yang berinteraksi secara terbatas, tidak
terorganisasikan.
4.
Keserempakan
atau kebersamaan
Menurut
Paryati Sudarman dan Onong Uchjana Effendy, masih berkaitan dengan uraian di
atas. Dalam hal ini media komunikasi menyebarkan informasi atau pesan (message)
secara serempak dan menjalin hubungan dengan para pembacanya. Meskipun
masyarakat berada dalam suatu wilayah yang berjauhan dengan jarak dan tempat
yang berbeda namun khalayak dapat mendapatkan suatu informasi secara bersamaan.
Dari karakteristik yang
diuraikan di atas menjadi jelas bahwa media komunikasi dapat dibedakan dengan
meliahat ciri khasnya. Media komunikasi tidak terbatas dengan pembaca karena
media komunikasi bersifat umum, heterogen, anonim, dan keserempakan meski
komunikan disuatu titik geografis yang berbeda.[5]
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1. Media komunikasi merupakan alat yang
digunakan oleh komunikator untuk menyampaikan pesan kepada komunikan, dan alat
yang digunakan oleh komunikan untuk menyampaikan umpan balik atas pesan yang
telah diterima dan dipahami oleh komunikan.
2. Jenis-jenis media komunikasi dapat
dikelompokkan berdasarkan fungsinya, berdasarkan bentuknya , dan berdasarkan
penyampaian informasinya
3. Manfaat media komunikasi dalam pendidikan
diantaranya yaitu memberikan pengetahuan tentang tujuan belajar, memotivasi
siswa, menyajikan informasi, merangsang diskusi, mengarahkan kegiatan siswa,
pelaksanaan latihan dan ulangan, menguatkan belajar, dan memberikan pengalaman
simulasi
4. Karakteristik media secara umum
diantaranya media komunikasi bersifat umum,
media komunikasi bersifat anonim dan heterogen, memiliki komunikan
(masyarakat) dalam komunikasi, keserempakan
atau kebersamaan
B.
Saran
Melalui
makalah ini penulis berharap kepada pembaca untuk dapat memahami tentang media
komunikasi dalam kehidupan sehari-hari dan berlangsungnya proses pembelajaran,
media pembelajaran yang perlu dimaknai, dari segi pengaruh eksternal sangat
memegang kunci dalam meningkatkan daya tarik dan motivasi belajar peserta
didik.
DAFTAR
PUSTAKA
Adya Barata, Atep. 2003. Dasar- Dasar Layanan Prima. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo
Azhar,
Arsyad. 2002. Media Pembelajaran.
Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada
M.Nurul Huda dan Agus
Purwowidodo. 2013. Komunikasi Pendidikan. Surabaya: Acia Publishing
Sanjaya,
Wina. 2016. Media komunikasi
pembelajaran. Jakarta: Kencana
Uchjana Efendi, Onong. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti
[2]Atep Adya Barata, Dasar- Dasar
Layanan Prima, (Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2003), hal 112-114
[3]
M.Nurul Huda dan Agus Purwowidodo, Komunikasi Pendidikan, (Surabaya:
Acia Publishing, 2013), hal. 119-127
[4] Wina Sanjaya, Media komunikasi
pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2016), hal.30
[5] Onong
Uchjana Efendi, Ilmu, Teori dan Filsafat
Komunikasi, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1 993), hal. 81-84
No comments:
Post a Comment